Kamu Pembaca ke,

Sabtu, 30 Juli 2016

Kabar Baik Untuk Hari Ini

(00.13)
Saya sedang menanti nantikan kabar baik hari ini. Saya percaya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Saya percaya Tuhan akan membuat kebetulan kebetulanNya yang luar biasa itu untuk saya.

Saat saya putus asa, Tuhan selalu ada bersama saya. Saat saya menjauh darinya, Dia selalu menegur dan mengingatkan saya bahwa hanya Dialah sumber pengharapan saya.

Entah apa yang harus saya rasakan saat ini, rasa malu atau rasa bahagia, Tuhan tetap mengasihi saya, walaupun saya sering kali menyalahkanNya disaat saya gagal.

Saya punya Tuhan yang Besar, Raja dari segala raja, Bapa yang mengasihi saya dari dulu, sekarang dan sampai selama lamanya. Bapa yang tidak pernah memberikan batu kepada anaknya yang minta roti, satu satunya penolong yang setia, satu satunya penebus dosa dan satu satunya Tuhan yang hidup.

Saya sering kali lupa itu, tapi puji Tuhan, Tuhan selalu menegur dan mengingatkan saya untuk kembali lagi. Saya percaya Tuhan tidak akan pernah tinggal diam, Dia sangat sangat mengasihi saya. Saya percaya walaupun saya gagal berkali kali, ada rencana Tuhan untuk menyatakan kemuliaanNya kepada saya. Dan saya menantikan kuasa darahNya dinyatakan hari ini, dan saya akan menerima kabar baik itu hari ini juga. Amen.



    Tuhan memberkati setiap orang yang menanti nantikannya, karna Dia berjanji, masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang. Berharaplah kepadaNya sekarang juga! 
Tuhan Yesus memberkati.



Kamis, 21 Juli 2016

Surat Untuk Sahabat

Satu persatu mereka pergi berangkat untuk mengejar cita citanya masing masing. Dan saya masih tetap tinggal disini, di kota ini, karna dikota inilah saya akan mengejar cita cita saya.

Sekarang saya sangat menunggu nunggu kapan hari libur panjang tiba dan kapan tiket pesawat promo karna hanya disaat itulah saya dapat bertemu mereka kembali, sahabat saya.

Saya bingung, entah kepada siapa nanti saya membagikan setiap kebahagiaan saya, masalah saya, keluhan saya dan apapun yang saya lakukan kemarin bersama sahabat saya.

dan berfikir.....

 Apakah nanti ada yang mau mendengarkan masalah saya sebaik mereka mendengarkan keluh kesah saya setiap hari?

Apa nanti ada yang akan mendengarkan curhatan curhatan saya yang bodoh sebaik mereka yang mendengarkannya setiap hari?

Apa nanti ada yang akan meminjamkan saya uang kecil sebaik mereka meminjamkan saya tanpa mengeluh untuk kembali?

Apa nanti ada yang akan mengerti sifat anak anak saya sebaik mereka yang memakluminya setiap hari?

Apa nanti ada yang akan mengusap air mata saya sebaik mereka yang membuat saya menjadi tersenyum kembali?

Apa nanti ada yang akan berbagi kebahagiaannya bersama saya seperti apa yang dilakukan sahabat sahabat saya selama ini?

Saya tidak tau dan berharap ada yang akan menjadi sahabat saya sebaik sahabat persahabatan kami dan begitupun sebaliknya saya berharap disana mereka mendapatkan sahabat seperti persahabatan kami juga.

Yang pasti saya akan tetap merindukan mereka dan mereka akan tetap menjadi sahabat saya selamanya walaupun nanti saya menemukan sahabat yang lebih baik dari mereka. Karna mereka pernah ada didalam bagian hidup saya, dan saya bahagia menjadi bagian hidup mereka juga.

Selamat bertemu kembali nanti kawan, dengan almamater kebanggaan masing masing.


(always be my bestfriend from medan)


KEPADA ORANG ORANG DIBAWAH INI:

(Teman sebangku terbaik selama 3 tahun)
Shalvia Jari Reformia S.T
• yang tau baik buruknya saya selama 3 tahun, yang tau isi hati saya, yang tau isi otak saya (hahahaha), yang menyimpan rahasia saya (walaupun udah gajadi rahasia lagi hahaha) partner saya senang sedih melewati 3 tahun kehidupan sekolah. Terlalu banyak yang kita lewati gabisa kujelaskan disini.

dr. Jessika Cristanty
• yang selalu aku minta kecek makanan, nebeng becak, minta jawaban quiz, yang rumahnya jd tempat makan siang aku pulang less, sahabat yang dekat sekali dengan mama saya, sahabat yang selalu ceria walaupun suka sekali marah.

Elisabeth Meisah S.T
•sahabat yang bisa menebak apa isi pikiran saya hanya dengan kontak mata dengan saya, sahabat yang selalu mendengar keluhan saya, sahabat saya yang tercengeng yang pernah saya miliki tetapi selalu mampu membuat saya tersenyum ketika sedih, sahabat yang saya percayai untuk mendengar curhatan cerita cinta saya, sahabat yang selalu mengikuti perkataan saya.

Corry Fanny S.T
•sahabat yang selalu membantu saya saat ujian harian, sahabat yang tak pernah marah jika bekal makan siangnya saya habiskan, yang rela bawak kereta bonceng tiga ke usu, yang rela pokatnya saya minum setengah, sahabat saya yang paling kurus dan kecil.

TERIMAKASIH BANYAK TELAH MENJADI SAHABAT SAYA.



Minggu, 10 Juli 2016

Tentang Patah Hati

(02.27) Adik sepupu perempuan saya sudah jatuh cinta. Sudah jatuh, cinta pula. Inilah yang saya takut takutkan, ternyata terjadi. Dia patah hati.

Saya mengerti apa yang dirasakannya sekarang, apalagi dia baru mengenal dan ternyata langsung patah hati. Saya mengerti ini bukan hal yang mudah untuk seorang yang baru saja jatuh cinta, bahkan... untuk seorang senior yang sudah berkali kali patah hati pun, mereka masih melalui patah hati dengan kesulitan.

Ini bukan hal baik. Ini bahkan bisa menjadi buruk dalam kehidupannya kedepan. Malam malamnya. Jiwanya. Hancur. Berantakan. Patah hati bukan sekedar angin lalu, bisa jadi dia akan trauma karna hal ini.

Dia masih sangat kecil membicarakan cinta. Seusianya saya pun begitu, sangat ingin tahu menahu tentang cinta. Tentang apa itu cinta, bagaimana rasanya jatuh cinta, dan semuanya tentang cinta. Tanpa memikirkan, bagaimana akhir cinta? apakah bahagia?

Saya menanyakan, apakah kau benar benar menyukainya? jawabnya, "ya"
"bagaimana bisa? bukannya kalian hanya sahabat kecil?"
"karna dia baik dan perhatian kak" jawabnya polos.
NAH dia terkena si sosok SOK PERHATIAN. Di jaman sekarang ini perhatian di obral obralkan seperti tidak ada harganya, bukan perhatian biasa, kita tahu bagaimana seseorang dapat jatuh hati, karna perhatian yang luar biasa. Kita melihat sepertinya dia perhatian kepada kita saja, dan kita tertarik. Dan bodohnya kita, kita ditipu oleh daya tarik diri sendiri karna dia ternyata memberikan perhatiannya itu kepada semua perempuannya.

Saya bertanya kembali, "apakah kau sedih saat mengetahui bahwa dia bukan hanya perhatian kepadamu?", jawabnya "aku jujur kak, aku menangis"
Hati saya sakit mendengar itu, hati saya seperti tergoreskan luka juga, kenapa bisa ada laki laki yang tega menyakiti adik saya yang baru tau jatuh cinta ini, sahabatnya pula.

"apa mamak dan bapakmu tau kau menangis?"
"tau kak"
"lantas bertanya karena apa?"
"tanpa dijelaskan mereka sudah tau kak"
"lalu apa tanggapan mereka?"
"tidak ada"
Saya tau, disini bukan orang tua tidak mau beranggapan. Tapi saya mengerti, betapa sakitnya hati orang tua apalagi seorang bapak melihat anak perempuan yang dibesarkannya sepenuh cintanya disakiti hatinya oleh seorang laki laki tak bertulang rusuk. Tak punya hati.

Geram saya bertanya, "lantas apa yang kau lakukan setelah mengetahui semuanya hanya kebohongan?"
"merelakan kak..." jawabnya lirih.
Saya terdiam sejenak, tersenyum. Ternyata adik perempuan saya memang sudah dewasa dan memang saatnya mengerti cinta. Dia sudah mengerti dan dia tidak memaksakan. Walaupun saya tau, dia belum sepenuhnya rela. Tapi dia bisa sekuat hati menjawab seperti itu dan belajar merelakan. Saya bahagia mengetahuinya. Bahwa dia tidak rapuh walau dia sebenarnya diambang kehancuran. Dan dia mengerti segala yang ditakdirkan tidak akan pernah melewatkannya. Ikhlas dan merelakan. Ya, itulah kuncinya. Kunci untuk kita bisa bangkit ketika salah mencintai, kunci untuk kita selalu kuat walaupun kita tahu ada yang dicuri dan tak dikembalikan dari diri kita, hati.

Senin, 04 Juli 2016

Renungan Malam

(22.24) sudut kamar rumah sakit columbia asia, medan.

Entah kenapa malam ini berfikir, kenapa sih perjuangan selama ini sia sia, kenapa sih ga seberuntung mereka, kenapasih ini kenapasih itu, bla bla & bla.

Kayak rasanya apa yah, sakit. Sakit sekali. Drop nya itu drastis, sadar gak sadar, walaupun kelihatannya orang orang yang gak lulus snmptn/sbmptn itu oke oke aja, ga bisa dibohongi, hati pasti masih rasanya getir, tidak terima.

Bahkan, ada yang sampai nyalam temannya yang lulus, itu sampai nangis dan gabisa ngasih selamat, karna ya itu, belum bisa nerima, nerima kenyataan, bahwa semua usaha yang dia kerjakan sia sia. Sekolah, less disekolah, bimbingan belajar, belajar dirumah sampai larut, kayak ga impas aja. Harapan berbalik.

Tanpa kita sadar kita kehilangan kendali, kita seperti tidak mempunyai harapan lagi, padahal diatas sana Tuhan sedang menyiapkan kejutan kejutan yang luar biasa untuk kita. 

Kita hanya terfokus pada kegagalan kita. Nasib kita. Kita tidak mau tau saat Tuhan memanggil kita kembali, untuk kita tetap selalu berharap kepada Dia dan tidak putus asa seperti itu.

Tanpa kita sadar, kita terlahir dibumi ini keyakinan pertama yang kita pegang adalah menjadi Pemenang. Tapi kita lupa akan hal itu. Karna kita sibuk, sibuk untuk mempertahankan keinginan kita sendiri dan melupakan doa. Sementara, Doalah tiang yang paling kukuh yang diberikan Tuhan sepasrah apapun kita bersandar.

Memang terkadang Tuhan ingin menguji kita, misalnya apa yang ingin kita raih tidak tentu kita dapatkan, atau apa yang kita cita citakan tidak akan kita dapatkan, walaupun keduanya kita sudah melakukan usaha semaksimal mungkin dan kita yakin kita bisa.

Pertanyaannya, kenapa Tuhan menguji kita?
Karna Ia ingin tau seberapa setia diri kita untuk selalu mengucap syukur jika hanya kegagalan saja dipihak kita. Dan karna Ia ingin mengajarkan kita, bahwa kita harus memahami tugas kita, memang hanya untuk berjuang dan harus benar benar ikhlas tentang hasil yang diperoleh tanpa sedikitpun mengeluh dan putus asa.




----seseorang yang patah semangat (juga) yang sedang menasihati orang yang patah semangat----


GOODLUCK, CAMABA'16.
God Bless.